Aditya Novali
Aditya Novali lahir di Solo, Jawa Tengah pada 17 November 1978. Dari tahun 1997 sampai 2002 ia mendapat pendidikan di Jurusan Arsitektur di Universitas Parahyangan, Bandung. Kemudian di tahun 2008, Aditya mendapatkan gelar Master untuk bidang Conceptual Design di Design Academy Eindhoven, Belanda. Pada usia 11 tahun, Aditya menggelar pameran tunggal lukisan pertamanya di Pasar Seni Ancol. Pada pameran tersebut ia juga menggelar pertunjukan wayang kulit. Sejak saat itu karya Aditya mulai sering dipamerkan baik di pameran tunggal maupun pameran bersama. Beberapa pameran bersama yang diikutinya adalah “Transition” di Bentara Budaya, Jakarta (1995), “Art Portable” di Artspace, Jakarta (2004), “Indoscape: A Geo-History”, Canna Gallery di Jakarta Art District, Jakarta (2011).
Di akhir tahun 90an dan awal 2000an Aditya telah beberapa kali menjadi menjadi finalis di berbagai penghargaan. Antara lain Indonesia Art Award (1997,1999), Indonesia Indofood Art Award (2002), dan Indonesia ASEAN Art Award (2003). Pada tahun 2016, Aditya menjadi salah satu nominator dalam The Sovereign Asian Art Prize 2016. Untuk itu, karya Aditya bersama 29 nominator lainnya dipamerkan di Rumah Christie (9 - 12 Mei 2016) dan galeri Rotunda (21-31 Mei, 2016)
Aditya awalnya berkarya melalui medium lukisan, namun setelah mempelajari arsitektur, dirinya juga berkarya melalui berbagai medium benda. Pada “NGACO : Solution for Nation” Aditya memilih karya dengan medium berupa alat-alat bangunan. Alat-alat tersebut dibuat dengan standar yang tidak teratur. Menurutnya karya tersebut merupakan parodi dari bagaimana negara ini dibangun, yaitu tidak teratur, namun pada akhirnya tetap bertahan.
(profil ini ditulis Agustus, 2016)
http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/09/aditya-novali-s-country-oscilliation.html
Pelaku Seni | : | Aditya Novali |
Medium | : | Mixed Media |
Tahun Pembuatan | : | 2003 |
Dimensi Karya | : | mm x mm x mm |
Deskripsi | : |
Foto karya berasal dari katalog koleksi Perpustakaan IVAA. |
Pelaku Seni | : | Aditya Novali |
Medium | : | Alumunium , Glass , Iron , Metal , Wood |
Tahun Pembuatan | : | 2005 |
Dimensi Karya | : | mm x mm x mm |
Deskripsi | : |
Happy land represents one of the many urban phenomena of today: a search for heaven. Heaven no longer means strictly an after-death “place.” The complex urban life, especially in the big cities, results in many “creative” thoughts about heaven. Heaven as an unidentifiable situation is sometimes thought of as a psychological space filled with happiness, peace, and comfort—states that are getting increasingly difficult to attain today and therefore lie at the root of the search. (Dikutip dari situs web) |
Pelaku Seni | : | Aditya Novali |
Medium | : | Other , Paint , Wood |
Tahun Pembuatan | : | 2005 |
Dimensi Karya | : | 100 cm x 250 cm x 150 cm |
Deskripsi | : |
Karya ini pernah dipamerkan oleh Nadi Gallery, Jakarta. |
Pelaku Seni | : | Aditya Novali |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1997 |
Dimensi Karya | : | cm x 95 cm x 70 cm |
Deskripsi | : |
Karya Aditya Novali pada Pameran Lukisan YSRI 1997 |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio
Indonesian Visual Art Archive |
|
Jalan Ireda Gang Hiperkes MG I-188 A/B, Kampung Dipowinatan, Keparakan, Yogyakarta 55152 | |
+62 274 375 262 | |
webmaster[at]ivaa-online.org |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio